Jumat, 26 April 2013

Bendung dan Bendungan

     Saya ingin sedikit berbagi tentang apa yang saya dapat di perkuliahan. Semoga ini dapat membantu saya dan pembaca untuk dapat mengaplikasikan dalam kehidupan nyata. Dalam perkuliahan semester 6 ini saya sangat tertarik dengan dua mata kuliah yang saling berkaitan; Teknik Irigasi dan Drainase serta Teknik Bangun Hidrolika. Kedua kuliah tersebut benar-benar telah membawa saya berkhayal jauh dan lepas tentang kondisi struktur dan infrastruktur pertanian di Indonesia.
     Indonesia adalah negara dengan dua musim yakni musim kemarau dan penghujan. Oleh karena itu, dahulu pertanian terutama padi hanya bisa ditanam pada musim hujan saja. Hal itu terjadi dikarenakan tanaman membutuhkan air dan air melimpah pada musim penghujan dan sangat sedikit pada musim kemarau. Kejadian serupa tidak hanya terjadi di Indonesia namun di seluruh dunia.
Berdasarkan pada kebutuhan tersebut banyak ilmuwan di dunia berusaha mencari jalan keluarnya. Seiring berjalannya waktu telah banyak ilmu dan teknologi yang ditemukan dan semakin dikembangkan untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu teknologi tersebut berupa struktur dan infrastruktur diantaranya adalah bendung dan bendungan.
     Bendung adalah bangunan yang melintang sungai digunakan untuk mengatur elevasi muka air. Bangunan ini dibuat untuk meninggikan muka air sehingga diperoleh tinggi yang cukup untuk mengalirkan air ke suatu tempat. Pada awalnya bendung hanya terbuat dari tanah. Namun sekarang ini bendung telah banyak dibuat dari beton dan campuran lainnya. Bendung tanah masih banyak dibuat di daerah pedesaan untuk menekan biaya.Bendungan adalah bangunan yang melintang sungai, digunakan untuk mengatur elevasi muka air, volume tampungan, dan debit. Atau dengan kata lain bendungan adalah bendung yang dilengkapi pintu. Tujuan dari kedua bangunan ini adalah sama yakni untuk memenuhi kebutuhan air.
    Kedua bangunan tersebut dibangun dengan pertimbangan banyak hal mulai dari lokasi pembangunan hingga struktur. Bangunan ini memiliki umur ekonomis yang harus diperhitungkan dengan matang. Kekuatan badan dan pondasi bendung menjadi faktor penentu umur ekonomis tersebut. Untuk membangun kedua bangunan tersebut ada 3 hal yang harus diperhatikan yakni gaya angkat air (uplift), piping, dan scouring. Ketiganya wajib diperhatikan dan dicari solusi yang tepat untuk mencegahnya.
     Di Indonesia pembuatan bangunan ini adalah hal yang mudah. Namun kelemahan dalam Operasional dan Perawatan menjadi faktor turunnya umur ekonomis dari kedua bangunan tersebut. Turunnya nilai ekonomis menyebabkan fungsi utama dari bendung tidak maksimal.

Gambar Bendung
(sumber : bandung-dua.com)
Gambar Bendungan
(sumber : bandung-dua.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar