Selasa, 13 Mei 2014

Tugas Interaksi Manusia Komputer (IMK Genap 13/14 Kelas Selasa Pukul 10.00 WIB)

     Metode Evaluasi Usabilitas atau Usability Evaluation Methods (UEMs) digunakan untuk mengevaluasi interaksi antara manusia dengan suatu benda, dengan tujuan untuk mengidentifikasi aspek dari interaksi tersebut sehingga dapat diperbaiki untuk meningkatkan usabilitas (Gray & Salzman, 1998). Tiga tipe dari UEMs yang telah diidentifikasi adalah empirical methods, inspection methods, dan inquiry methods (Jacobsen, 1999). Empirical methods adalah metode evaluasi usabilitas yang berdasar pada pengalaman pengguna dengan suatu sistem yang didapatkan dari pertanyaan yang tersusun secara sistematis. Inspection methods dilaksanakan oleh seorang spesialis usabilitas dan terkadang menggunakan suatu pengembang software atau profesional lain yang dapat menguji aspek yang berkaitan dengan usabilitas pada user interface tanpa melibatkan satupun pengguna. Inquiry methods fokus pada informasi pengguna mengenai kesukaan, ketidaksukaan, kebutuhan dan memahami suatu sistem dengan berbicara langsung dengan pengguna, mengobservasi pengguna dalam keadaan kerja secara nyata ataupun membiarkan pengguna untuk menjawab pertanyaan secara verbal ataupun secara lisan.

Tabel 1  Jenis-jenis UEMs (Jacobsen, 1999)
Kategori Metode
Nama Metode
Empirical Methods
Usability Test
User Performance Test
Remote Usability Test
Beta Test
Forum Test
Cooperative Evaluation
Coahing Method
Inspection Methods
Expert Review
Heuristic Evaluation
Cognitive Walkthrough
Plurastic Walkthrough
Structured Heuristic Evaluation
Perspective Based Inspection
Inquiry Methods
User Satisfaction Questionaire
Field Observation
Focus Group
Interviews
Beberapa definisi dari metode-metode yang digunakan untuk menganalisis usability.

1. Thinking aloud method (Hom, 1998)
Metode ini dilakukan oleh pengguna ahli yang potensial dalam melakukan observasi. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan feedback dari para ahli mengenai permasalahan yang ada pada interface yang di observasi. Proses keseluruhan metode ini sangat sederhana. Carilah pengguna yang sesuai dan cari tahu bagaimana mereka bekerja dengan produk tersebut. Pengguna diberikan sejumlah task yang harus dipikirkan dan dijelaskan secara verbal apa yang akan pengguna lakukan pada setiap stage yang diberikan dan dengan alasannya. Kumpulkan data mengenai bagamana pengguna melakukan suatu task, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu task, dan berapa banyak kesalahan yang dilakukan pengguna. Evaluator merekam aksi pengguna saat melakukan tiap task untuk mencatatat adanya suatu permasalahan. Lalu analisa semua data yang telah didapatkan dari semua percobaan untuk mendapatkan suatu tren.

2.User performance test (Jacobsen, 1999)
Metode usabilitas ini digunakan untuk menguji apakah sample pengguna yang diambil dapat dipelajari dan digunakan untuk beberapa fungsi dalam suatu sistem dalam kurun waktu tertentu.

3. Remote usability test (Bolt, 2010)
Penguji tidak secara langung mengobservasi pengguna ketika mereka menggunakan suatu aplikasi. Namun aktivitas direkam untuk dilakukan suatu review.

4. Cooperative evaluation (Hom, 1998)
Metode ini hampir sama dengan konsep metode think aloud, namun bedanya pengevaluasian interface pada pengguna digunakan sebagai faktor penting dalam proses desain. Pengguna tidak hanya berguna untuk mencari permasalahan, tetapi juga berkontribusi dengan pemikiran dan pendapatnya dalam proses desain.

5. Expert review (Jacobsen, 1999)
Metode ini adalah suatu review yang tidak terstruktur dari suatu sistem dan tidak bersyarat.

6. Heuristic evaluation (Hom, 1998)
Heuristic evaluation adalah salah satu metode evaluasi usabilitas dimana spesialis memastikan apakah suatu elemen dari user interface sudah sesuai dan mengikuti prinsip usabilas yang ada. Metode ini juga sering disebut sebagai metode "discount usability engineering". Pada dasarnya heuristic evaluation adalah suatu kegiatan dimana para ahli meneliti suatu interface dan mengevaluasi tiap elemen dari interface yang berdasar pada daftar prinsip usabilitas atau guideline yang diterima secara heuristic.

7. Cognitive walkthrough (Hom, 1998)
Cognitive walkthrough adalah suatu metode evaluasi dimana evaluator ahli membangun skenario task dari sebuah spesifikasi atau prototype awal dan memainkan peran sebagai bagian dari seorang pengguna yang bekerja dengan interface tersebut. Evaluator ahli berakting seolah olah interface tersebut sebenarnya telah dibuat dan telah dikerjakan dengan beberapa task. Setiap tahap yang akan dilalui oleh pengguna diteliti dan dianalisa pada bagian mana pengguna merasa terhalang dalam menyelesaikan suatu task. Penghalang tersebut dapat mengindikasikan bahwa interface tersebut kehilangan sesuatu.

8. Plurastic walkthrogh (Jacobsen, 1999)
Sekelompok pengguna, usability engineers dan product developers meriview usabilitas suatu prototype dari suatu produk atau aplikasi.

9. Field obervation (Hom, 1998)
Observasi dilakukan langsung pada pengguna sesungguhnya. Mengobservasi pengguna pada lapangan adalah cara terbaik untuk mengukur tingkat usabilitas. Metode ini adalah cara evaluasi yang terbilang tradisional.

10. Interviews dan Focus group (Hom, 1998)
Interviews dan focus groups memungkinkan observator untuk bertanya kepada pengguna mengenai pengalaman dan pendapat mereka mengenai produk yang dimaksud. Kedua metode tersebut formal, dan terstruktur. Ketika berinterksi langsung dengan pengguna, pertanyakan pengguna untuk menyuarakan pendapat mereka dan pengalamanannya berdasarkan produk yang dituju.

Referensi :
Bolt, Nate. 2010. Pros and Cons of Remote Usability Testing. Johnny Holland
                  Magazine.
Gray, W.D., & Salzman, M.C. 1998. Damaged Merchandise? A Review of
                  Experiments That Compare Usability Evaluation Methods. Human-Computer
                  Interaction, 13(3), 203-261.
Hom, James. 1998. The Usability Methods Toolbox Handbook. [diakses online
                  pada tanggal 3 juni 2013]. URL: http://jthom.best.vwh.net/usability/usable.htm
Jacobsen, N.E. 1999. Usability Evaluation Methods: The Reliability and Usage of
                  Cognitive Walkthrough and Usability Test. Ph.D thesis Department of
                  Psychology. University of Copenhagen. Denmark

Senin, 12 Mei 2014

TUGAS IMK GENAP 13/14 KELAS KULIAH SELASA JAM 10.00 WIB

PETA KEKUATAN MILITER REPUBLIK INDONESIA 2014









Indonesia adalah negara kepualuan yang memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Kondisi tersebut akan sangat menguntungkan jika Indonesia dapat mandiri mengolah sumber daya alamnya. Kebutuhan akan pangan dan energi sudah dapat dipastikan teratasi. Belum lagi kekuatan militer yang pasti akan terus berkembang dan dapat bersaing dengan negara maju lainnya. Namun kemampuan Indonesia saat ini belum dapat mencapai hal tersebut sehingga negara Indonesia harus puas menempati posisi 19 dalam hal peta kekuatan militer suatu negara.

Sabtu, 03 Mei 2014


Isi Hati Ini Dengan Semangat Menimba Ilmu


Assalamu'alaikum..

     Hari ini hati dan jiwa ini kembali dicambuk atas keluasan ilmu yang dimiliki Putra Petir bangsa ini 'Ricky Elson'. Belum lagi semangat serta keikhlasan beliau untuk memajukan bangsa ini telah membuat saya malu untuk mengakui saya adalah Mahasiswa Indonesia. Mengingat hingga saat ini belum ada capaian berarti yang dapat membanggakan orang tua apalagi bangsa ini.
     Sekiranya saya diberikan kesempatan untuk mengulang waktu maka saya akan berjuang sekuat tenaga agar memiliki ilmu yang semapan beliau.
     Banyak sekali tulisan dan ulasan yang mengisahkan sepak terjang beliau. Cacian dan makian kepadanya tidak sebesar tujuan yang ingin ia capai. Tujuan besar yang mulia itu pasti mendapat berkah dan rahmat dari sang pencipta.

Jumat, 02 Mei 2014

     Sabtu 3 Mei 2014, hari ini adalah hari dimana ada 4 buah acara yang harus saya lakukan diwaktu yang sama. Beratnya menentukan pilihan karena semua acara tersebut masuk dalam kategori penting dan mendesak.
     Sekiranya saya dapat membagi diri menjadi 3 maka saya akan pergi untuk melatih di SMA 3, sekaligus berangkat ke gunung bundar dan juga sekaligus berangkat ke bandara soeta. Namun itu belum mungkin (nanti kalau sudah bisa raga sukma baru bisa kali..) bisa saya lakukan.
     Sekarang saya masih melakukan analisa kepentingan, keuntungan dan kerugian dari masing-masing acara. Semoga pertimbangan yang saya lakukan ini dapat dimudahkan dan diberi petunjuk oleh Allah SWT.
Aamiin..

-Belajar Berkisah-