Minggu, 26 April 2015

Sepenggal Kisah dan Cerita

Assalamu'alaikum wr.wb.

     Sabtu dan Ahad, 25 dan 26 April 2015 adalah hari saat Kolat MP Universitas Pakuan mengadakan rapat tertinggi, yakni Musyawarah Kolat (Muslat). Muslat diadakan pada umumnya setahun 1 kali, mengikuti berapa lama waktu sebuah kepengurusan berlangsung. Muslat juga merupakan tempat dimana seluruh anggota MP Kolat Pakuan berkumpul untuk bermusyawarah untuk mengevaluasi jalannya kepengurusan selama 1 tahun. Tidak hanya itu pada setiap muslat akan dipilih Ketua Pengurus baru untuk periode 1 tahun mendatang.
     Muslat kali ini memiliki atmosfir berbeda dari biasanya. Pada umumnya muslat diadakan di lokasi yang formal seperti auditorium atau kelas. Tapi kali ini Kolat Pakuan ingin mencoba hal dan suasana baru dengan mengadakan muslat di sebuah Villa. Tepatnya lokasi villa yang digunakan berada di Gunung Picung, Desa Parakan Sagu, RT 02, RW 08. Lokasi muslat lumayan jauh dari Universitas Pakuan, waktu tempuh yang dibutuhkan menuju ke lokasi kurang lebih 2 jam (tanpa macet).
     Saya sendiri sebenarnya tidak terlibat langsung sebagai anggota MP Kolat Pakuan. Tujuan saya mengikuti kegiatan tersebut adalah untuk melihat perkembangan Kolat Universitas Pakuan, meningkatkan jalinan silaturahim, dan berlatih di alam. Hasil dari muslat tersebut adalah diterimanya hasil kinerja kepengurusan MP Kolat Pakuan untuk tahun 2014-2015. Kepengurusan 2014-2015 merupakan kepengurusan yang dipimpin oleh Mas Galih (Mahasiswa FKIP Biologi, Unpak). Sedangkan, kepengurusan selanjutnya yakni tahun 2015-2016 akan dipimpin oleh Dika (Mahasiswa Unpak 2013).
     Ada banyak sekali hal yang saya pelajari hari itu. Segala hal baik itu hasil dari pengamatan pribadi atau pun hasil sharing dengan senior dan anggota MP Kolat Pakuan. Berikut beberapa hal yang saya dapatkan dari hasil mengikuti kegiatan bersama dengan kolat MP Univ. Pakuan :

  1. Untuk mengadakan suatu acara yang bersifat formal dan sangat mempengaruhi perkembangan serta kemajuan kolat, ada baiknya dilaksanakan di tempat yang mendukung seperti lokasi. Lokasi yang formal akan meningkatkan keseluruhan nilai dari prosesi muslat itu sendiri.
  2. Jangan lupa melakukan persiapan yang lebih mantap lagi sehingga dapat menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan seperti kecelakaan, kekurangan dana, dan sakit.
  3. Tempatkan sikap dan perilaku sesuai dengan kondisi acara, jika acara formal maka berperilakulah fornal, jika acara bersenang-senang maka bersenang-senanglah.
  4. Sampaikan apa yang kalian ingin sampaikan jangan simpan semua hal sendiri. Jika memang keinginan pribadi tersebut dapat akan berdampak pada kebaikan yang lebih banyak maka itu akan lebih baik.
  5. Laksanakanlah shalat tepat pada waktunya.
     Sekiranya itu yang masih tersisa dari apa yang saya alami kemarin. Pada dasarnya masih banyak sekali hal yang dapat bermanfaat dan menginspirasi. Setiap hal yang terjadi dalam hidup ini, setiap detiknya pastilah memiliki makna. Sekarang tinggal bagaimana sikap dan pribadi masing-masing untuk lebih peka terhadap makna yang hendak disampaikan oleh sang Pencipta dari segala kejadian yang kita alami sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar