Selasa, 28 April 2015

Petir Abadi

     Peristiwa petir adalah gejala alam yang tidak bisa dicegah oleh manusia. Petir merupakan suatu peristiwa pelepasan muatan listrik dari awan yang bermuatan ke bumi dan dari awan ke awan yang berbeda muatannya. Petir biasanya menyambar objek yang tertinggi pada suatu daerah. Beberapa peristiwa petir dapat mengakibatkan kerusakan yang fatal pada struktur bangunan dan dapat mematikan mahluk hidup.
     Sumber terjadinya petir adalah awan cummolonimbus atau awan guruh yang berbentuk gumpalan. Ukuran vertikal awan ini dapat mencapi 14 km sedangkan ukuran horizontalnya berkisar 1,5 km – 7,5 km. Karena perbedaan ukuran vertikalnya yang besar maka terjadi perbedaan temperatur antara bagian bawah yang dapat mencapai 50 C dan bagian paling atas mencapai -600 C. Adanya perbedaan temperatur pada awan ini dan pergerakan awan yang disebabkan oleh angin membuat terjadinya polarisasi muatan listrik di dalam awan tersebut. Biasanya muatan negatif berada di bagian bawah awan tersebut dan muatan positif berada di bagian atas. Muatan listrik pada awan ini mengakibatkan adanya beda potensial antara awan dengan bumi, sehingga timbul medan listrik antara awan dengan bumi. Jika medan listrik lebih besar daripada kekuatan dielektrik udara yang mengantarai bumi dengan awan, maka akan terjadi pelepasan muatan. Pelepasan pertama terjadi di udara yang berada di sekitar awan bermuatan. Pelepasan ini disebut dengan pilot leader. Di ujung pilot leader terjadi proses ionisasi sehingga terjadi pelepasan kedua yang disebut dengan downward leader (Gambar a). Di ujung downward leader terjadi lagi pelepasan muatan menuju ke bumi. Demikian seterusnya proses pelepasan berlangsung terus sehingga downward leader semakin mendekati bumi seperti ditunjukkan pada Gambar b. Ujung dari downleader yang terdekat ke bumi disebut leader.

     Ketika leader mendekati bumi terjadi medan listrik yang sangat tinggi antara ujung leader dengan bumi, sehingga terjadi penumpukan muatan di ujung suatu objek yang berada di permukaan bumi. Perpindahan muatan tersebut disebut dengan upward streamer. Dengan demikian muatan yang berasal dari bumi bergerak menuju ujung leader. Apabila jarak antara upward streamer dengan leader semakin dekat sehingga kuat medan listrik di antara ujung leader dengan upward streamer melebihi kekuatan dielektrik udara, maka udara di antara upward streamer dengan leader tembus listrik. Sehingga terbentuk connecting leader yaitu busur yang menghubungkan leader dengan upward streamer seperti yang ditunjukkan pada Gambar b Dengan demikian leader terhubung dengan objek yang berada di permukaan bumi tadi. Peristiwa inilah yang disebut dengan petir. Dengan terhubungnya leader dengan objek yang disambar petir maka muatan dari bumi mengalir menuju awan. Peristiwa ini disebut return stroke. Return stroke ini menghasilkan cahaya yang sangat terang (Gambar c). Peristiwa ini merupakan pelepasan muatan dari bumi ke awan dimana lintasannya melalui downward leader.
     Kemudian terjadi sambaran susulan (subsquent stroke) yang bergerak dari awan menuju bumi. Sambaran susulan ini tidak memiliki lidah panah, dan disebut dengan dart leader. Pergerakan dart leader ini bergerak 10 kali lebih cepat daripada downward leader pertama. Waktu yang dibutuhkan dari terjadinya pilot leader sampai terjadinya petir bergantung pada jarak awan dengan permukaan bumi. Salah satu cara untuk melihat waktu yang dibutuhkan adalah dengan kamera Boys. Kamera Boys bekerja dengan pemotretan dengan waktu yang sangat cepat sehingga pergerakan objek yang dipotret dapat diambil pada waktu yang berbeda-beda.

(Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30676/3/Chapter%20II.pdf)

Sumber : www.google.com

     Penjelasan diatas merupakan gambaran ilmiah bagaimana sebuah petir terjadi di langit. Saya merasa tertarik sekali dengan keberadaan fenomena alam ini. Jika kita simak penjelasan diatas dan kita lihat seksama, sungguh petir itu sangat dahsyat. Mulai dari bentuknya yang menunjukkan keganasan dan kekuatan yang seperti dapat merobek langit dan meruntuhkannya ke bumi. Belum lagi cahaya yang dihasilkan begitu menyilaukan mata. Tidak hanya itu suaranya yang bergemuruh semakin membuat kita merasa bahwa ada kemurkaan disana, seperti adanya kekuatan besar yang ingin menghancurkan bumi.
     Saya tinggal di Kota Bogor, beberapa hari yang lalu saya bergerak menuju ke daerah Kabupaten Bogor, tepatnya daerah gunung picung. Saat itu saya dan teman saya berangkat menuju lokasi pada malam hari. Biasanya jika saya menuju ke daerah gunung picung dan sekitarnya, pasti saya berangkat pagi atau siang hari. Waktu perjalanan yang tidak biasanya itu membuat saya takjub dengan fenomena alam yang terjadi di kota Bogor. Dari daerah gunung picung, saya dapat melihat langit yang tak henti-hentinya menimbulkan petir. Pada saat itu saya sungguh takjub, berhenti sejenak menikmati pemandangan tersebut.
      Teman saya yang merupakan orang asli yang tinggal di daerah tersebut. Mengatakan bahwa ini adalah tempat yang paling hebat untuk melihat fenomena petir abadi tersebut. Karena dari tempat tersebut tidak hanya pemandangan petir yang bisa kita lihat, tetapi juga hiasan lampu-lampu kota bogor tampak begitu indah disana. Saya sempat bertanya pada teman saya, bahwa sejak kapan fenomena itu terjadi? teman saya mengatakan bahwa fenomena itu terjadi sudah sejak lama. Waktu pastinya ia sendiri tidak tahu, yang pasti sejak kecil fenomena alam itu memang sudah ada.
      Fenomena yang sungguh hebat itu mengingatkan saya pada sebuah daerah di Kabupaten Bogor yang bernama desa Petir. Saya beranggapan bahwa mungkin daerah yang berada di bawah langit ber-Petir Abadi tersebut merupakan desa petir. Saya hanya tak bisa membayangkan bagaimana rasanya berada dibawah langit yang selalu berpetir. Pagi, siang, dan malam petir ini selalu tampak. Ketika pagi atau siang hari petir akan terlihat jika ukurannya cukup besar. Dari hasil pengamatan itu saya jadi penasaran apa yang akan saya rasakan jika saya melakukan akitvitas dibawah langit berpetir itu. Apalagi saya sangat ingin berlatih pencak silat dibawahnya, mungkin daerah tersebut memiliki keunikan tersendiri. Jadi penasaran...

-Sekian-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar